Sukabumi: Hampir Ketinggalan Kereta

Perjalanan kali ini sebenarnya adalah perjalanan dadakan yang direncanakan setelah kami yang menamakan diri Staveler selesai melaksanakan sebuah tes kompetensi dasar di Jakarta. Beberapa hari sebelum rencana ini muncul, kami berkumpul di rumah salah seorang anggota Staveler yang bernama Herdi di Tebet. Kami sudah lama tidak melakukan perjalanan bersama lagi setelah terakhir mengunjungi rumahku di Bondowoso, hingga akhirnya terbersit ide untuk melakukan perjalanan ke rumah seorang teman kami, Indra yang rumahnya di Sukabumi. Kami akhirnya langsung sepakat dan mengumpulkan uang serta fotokopi KTP untuk segera memesan tiket kereta Pangrango kelas ekonomi agar tidak kehabisan tiket. Aku yang bertugas membeli tiket kereta Bogor-Sukabumi dan Sukabumi-Bogor di stasiun Tanah Abang.

Hari keberangkatan pun tiba, aku bersama Iqbal berangkat bersama dari Tangerang. Karena kereta berangkat sekitar pukul 18.30 maka kami berpikir untuk berangkat di siang hari. Sedangkan dua orang teman lagi, yaitu Seno dan Herdi sudah sepakat untuk bertemu di stasiun Bogor, sedangkan Indra telah menunggu di Sukabumi. Aku dan Iqbal memakai Commuter Line untuk menuju stasiun Bogor dan berangkat dari Rumah Iqbal sekitar jam 2 siang. Tapi kami kurang beruntung, persis ketika kami turun dari angkot di depan stasiun Poris, kereta CL pun tiba-tiba telah melintas dan kami ketinggalan kereta. Ya sudahlah, kami harus menunggu sekitar setengah jam lagi untuk kereta selanjutnya. Waktu semakin mepet dengan waktu keberangkatan kereta Pangrango, sedangkan kereta CL kami masih jauh dari stasiun Bogor. Rasa was-was ketinggalan kereta langsung menghantui kami. Seno dan Herdi setelah kami hubungi ternyata sudah berada di stasiun Bogor dan aku menyuruh mereka untuk menuju stasiun Paledang terlebih dahulu. Oh iya, keberangkatan kereta Pangrango bukan dari stasiun Bogor melainkan dari Stasiun Paledang yang letaknya tidak begitu jauh dari stasiun Bogor.

Stasiun Paledang (sumber: google image)
                                    Stasiun Paledang (sumber: google image)

Akhirnya sekitar pukul 18.10 kereta CL kami telah tiba di stasiun Bogor dan kami langsung menuju luar stasiun untuk menuju ke stasiun Paledang. Masalah lain muncul, kami kesulitan mencari lokasi stasiun Paledang hingga akhirnya kami bertanya dengan orang-orang sekitar. kami mencoba menghubungi Seno dan Herdi yang kami kira sudah berada di stasiun Paledang, namun ternyata mereka masih berada di stasiun Bogor. Maka jadilah kehebohan dimulai. Aku dan Iqbal terus berlari menuju stasiun Paledang sementara Seno dan Herdi entah sudah berada di mana aku juga tidak tahu. Ketika Aku dan Iqbal sudah berada di stasiun Paledang kereta sepertinya sudah siap berangkat dan para penumpang lainnya telah masuk ke dalam kereta. Pikiran tidak jadi berangkat kembali muncul, hingga akhirnya perjuangan kami tidak sia-sia, sambil berlari tergopoh-gopoh, Seno dan Herdi terlihat menuju stasiun Paledang. Tidak sempat berbasa-basi kami langsung menuju petugas pemeriksa tiket dan sepertinya petugasnya sudah tidak melihat kebenaran data antara KTP dengan tiket karena tiket kami langsung di stempel. 😀

Akhirnya setelah ngos-ngosan sehabis berlari kami bisa duduk dengan tenang di dalam kereta Pangrango yang sebenarnya sama dengan kereta ekonomi pada umumnya. Pemandangan di luar tentu sudah gelap dan tidak terlihat apa-apa sehingga kami menghabiskan waktu di dalam kereta dengan bermain kartu UNO. Tidak terasa sekitar 2 jam waktu berlalu, dan kereta memasuki stasiun Sukabumi. Indra telah berada di sana untuk menjemput kami bersama ayahnya. Hawa sejuk kota Sukabumi langsung menyapa kami setelah turun dari kereta. Yey, akhirnya Staveler sudah menginjakkan kakinya di Sukabumi. Petualangan menanti esok harinya.

(akan berlanjut)